Selasa, 19 Mei 2015

MERAIH KEBERKAHAN WAKTU (Tanya Jawab)



1.     Bagaimana sebenarnya Islam memandang konsep waktu?
Jawab : Konsep waktu di dalam Islam sangat penting, bahkan semua kemampuan dan kecerdasan untuk menjadi orang sukses tidak ada artinya kalau tidak memiliki kesadaran tentang pentingnya waktu. Islam memandang bahwa waktu memiliki tiga sifat. Pertama, waktu adalah sangat singkat (QS. 23 : 112-114). Di dalam ayat tersebut, Allah swt menyatakan bahwa waktu di dunia hanya kurang dari setengah hari saja. Kedua, waktu adalah amanah (QS. 23 : 3), sehingga tidak boleh disia-siakan untuk perkataan atau perbuatan yang tidak menambah pahala. Ketiga, waktu adalah momentum (QS. 89 : 24), artinya harus disadari bahwa waktu tidak akan terulang lagi, sehingga setiap momen dalam hidup kita harus digunakan sebaik-baiknya agar tidak menyesal kelak.
2.     Allah sering kali bersumpah dengan waktu dalam al Qur'an, apakah makna dibalik itu?
Jawab : Para ulama bersepakat bahwa setiap kali Allah bersumpah tentang sesuatu di dalam Al Qur’an maka hal tersebut menunjukkan sangat pentingnya sesuatu itu diperhatikan oleh manusia. Di dalam Al Qur’an, Allah bersumpah dengan berbagai periode waktu dalam sehari semalam. Di dalam surah Al Fajr ayat 1, Allah bersumpah dengan waktu fajar. Di dalam surah Ad Dhuha ayat 1, Allah bersumpah dengan waktu dhuha. Di dalam surah Al Lail ayat 2, Allah bersumpah dengan waktu siang. Di surah Al Ashr ayat 1, Allah bersumpah dengan waktu ashar (sore), dan di dalam surah Al Lail ayat 1, Allah bersumpah dengan waktu malam. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah menginginkan agar manusia memperhatikan waktu-waktunya dan tidak boleh disia-siakan sedikitpun.
3.     Bagaimana seharusnya seorang muslim memanfaatkan waktu?
Jawab : Seorang muslim memanfaatkan waktu dengan melaksanakan surat Al Ashr ayat 1-3, yang intinya menggunakan waktu untuk meningkatkan iman dan menambah amal sholeh, serta untuk memperdalam ilmu dan berda’wah. Hal ini sesuai dengan yang Rasulullah saw dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi : “Dunia ini terkutuk dan terkutuk semua yang ada di dalamnya, kecuali orang orang yang selalu berzikir atau yang semisalnya, orang yang selalu belajar dan mengajar.”
4.     Kapan seorang muslim sudah bisa dikatakan memanfaatkan waktu dengan baik?
Jawab : Seorang muslim bisa dikatakan memanfaatkan waktunya dengan baik apabila sebagian besar waktunya habis untuk melaksanakan apa yang ada di dalam jawaban nomor 3. Lalu bagaimana dengan waktu bekerja dan mencari nafkah? Waktu bekerja termasuk di dalam amal sholeh atau zikir (ibadah) apabila niatnya untuk mencari ridho Allah, sedang gaji adalah imbalan saja bukan tujuan bekerja.
5.     Apakah bila kita belum bisa mengatur waktu dengan baik hukumnya berdosa?
Jawab : Ya berdosa, karena banyak sekali ayat dan hadits di dalam Al Qur;an yang memerintahkan kita untuk tidak menyi-nyiakan waktu. Di antaranya QS. Al Ashr ayat 1-2; surah al Mu’minun ayat 1 dan 3, hadits Nabi yang menyatakan gunakalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. “Gunakan (carilah keberuntungan) pada yang lima sebelum datang yang lima, yaitu : masa hidupmu sebelum datang kematianmu; masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu; waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu; masa mudamu sebelum datang masa tuamu; dan masa kayamu sebelum jatuh miskin." (HR. Al-Hakim). Bahkan di dalam surat Al A’raf ayat 179, Allah swt mencela orang yang tidak menggunakan hati dan panca inderanya di sepanjang waktunya dengan benar dan menyebut mereka lebih rendah dari binatang ternak karena telah lalai.
6.     Bagaimana pula keutamaan yang didapat seorang muslim yang memanfaatkan waktu dengan baik?
Jawab : Keutamaan seorang muslim yang menggunakan waktunya dengan baik adalah : a)Disebut Allah sebagai muslim yang beruntung dengan ganjaran surga firdaus, surga yang tertinggi (QS. Al Mu’minun ayat 1-11 ). b)Tercapai cita-citanya. Sebab orang yang berhasil mencapai cita-citanya adalah orang yang konsisten menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengejar cita-citanya. Bukan orang yang malas dan suka melakukan hal yang tidak bermanfaat. c)KelaK di akhirat tidak akan menyesal, karena ia telah menggunakan waktunya di dunia dengan sebaik-baiknya. d)Terhindar dari kesepian dan kejenuhan. Orang yang sering kesepian dan cepat bosan adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup, sehingga akhirnya bingung bagaimana mengisi waktunya. Lalu  terjebak dengan melakukan hal-hal yang tidak penting.
7.     Bagaimana caranya agar waktu yang kita jalani dilimpahi keberkahan?
Jawab : Waktu akan menjadi berkah apabila diisi dengan kegiatan zikir dan ibadah, selalu belajar dan mengajar (berda’wah) berdasarkan dalil : : “Dunia ini terkutuk dan terkutuk semua yang ada di dalamnya, kecuali orang orang yang selalu berzikir atau yang semisalnya, orang yang selalu belajar dan mengajar.” (HR. Tirmidzi). Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan tidak melanggar syari’at dan dengan meneladani nabi Muhammad saw.
8.     Dalam satu hari, adakah2 waktu-waktu tertentu yang dikhususkan oleh syariat karena memiliki keutamaan tertentu?
Jawab : Ada, dalam sehari ada waktu-waktu khusus yang diistimewakan Allah dan memiliki ganjaran yang besar di sisi Allah swt, yakni waktu subuh dan ashar. Pada waktu tersebut terjadi pergantian malaikat penjaga siang dan malam. Rasulullah saw bersabda,"Para malaikat datang kepadamu pada pergantian malam dan siang, dan mereka semua berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. Mereka (para malaikat) yang melewatkan waktunya bersamamu naik (ke langit) dan Allah bertanya kepada mereka, meskipun Dia tahu segala sesuatu tentang kamu,"sedang apa hamba-hamba-Ku ketika kau tinggalkan?" para malaikat menjawab,"ketika kami meninggalkan mereka, mereka sedang mengerjakan shalat. Dan ketika kami menemui mereka, mereka sedang mengerjakan shalat" (HR. Bukhari). Selain waktu subuh dan ashar, waktu dhuha juga memiliki keutamaan untuk melakukan sholat dhuha dengan berbagai ganjarannya. Di antaranya, Rasulullah saw bersabda : “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai shadaqah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no.  720). Waktu sepertiga malam juga adalah waktu yang utama untuk kita isi dengan ibadah, belajar dan membaca Al Qur’an. Oleh sebab itu jangan disia-siakan waktu malam berlalu tanpa ibadah malam (tahajud). Di antara keutamaannya adalah : “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim). Nabi SAW bersabda lagi :“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )
9.     Bagaimana dengan waktu pagi, adakah nash atau dalil tertentu yang mengutamakan waktu pagi?
Jawab : Ada dalil tentang keutamaan waktu pagi. Dalam hadits Rasulullah Shallallahu’ alahi wassallam yang shahih yaitu “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya” (HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib wa Tarhiib no, 1693). Dan hadits : “Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya” (HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Al Bani dalam Shahih Jami’ush Shaghir no. 2841). Rasulullah saw juga bersabda: “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani). Di dalam tiga hadits tersebut, Rasulullah saw menganjurkan agar mengutamakan waktu pagi dan tidak menyia-nyiakannya dengan bermalas-malasan atau tidur lagi.
10.  Seburuk apa sebenarnya perilaku tidur setelah sholat subuh?
Jawab : Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasanya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para makhluk. Beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya, “Bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezki?” Tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” Lalu, apa yang bisa kita lakukan seusai shalat subuh? Banyak hal yang dapat kita lakukan. Setelah shalat subuh berjamaah di masjid, kita bisa duduk untuk membaca Al-Qur’an atau olahraga. Setelah itu, melakukan persiapan untuk segala aktivitas yang dilakukan pada hari itu.
11.  Bagaimana Rasulullah mendidik sahabat untuk waspada pada waktu? Adakah petikan kisahnya?
Jawab : Rasulullah saw selalu mendidik isteri dan para sahabatnya untuk waspada dengan waktu. Ada seseorang bertanya kepada Hafshah, “Seperti apa tempat tidur Rasulullah di rumahmu? Ia menjawab, ‘Kain mori yang kami lipat dua kali, hingga beliau tidur di atasnya. Pada suatu malam, saya beranggapan bahwa jika saya melipatnya empat kali, niscaya tempat tidur itu menjadi empuk. Maka kami pun melipatnya empat kali. Namun saat terbangun, beliau pun bertanya, ‘Apa yang kalian sediakan untuk tempat tidurku tadi malam? Kami menjawab, ‘Itu memang tempat tidur engkau, hanya saja kami melipatnya empat kali supaya lebih empuk”. Maka Rasulullah bersabda, ‘Kembalikanlah seperti semula! Karena kempukkannya telah menghalangiku untuk melaksanakan shalat malam”. (HR Tirmidzi). Riwayat tersebut mengajarkan bahwa kita bisa lalai dengan keutamaan waktu disebabkan karena ingin bersantai dan bermalas-malasan. Di dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melintas masuk ke dalam pasar dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada di sisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham? mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian? mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi hinanya (bangkai) ini bagi kalian. (Shahih Muslim 2957-2). Di dalam hadits ini, Rasulullah saw mendidik para sahabat dan kita umatnya agar hati-hati dengan godaan dunia yang membuat kita hidup bersenang-senang dan hura-hura. Lupa mengisi waktu di dunia dengan berbagai amalan untuk bekal di akhirat kelak. 


Tambahan Pertanyaan : 

1.     Manajemen waktu, perlu dilakukan oleh semua orang. Jika dikaitkan dengan dunia bisnis, bagaimana pengaruh manajemen waktu terhadap bisnis yang kita kelola? 
Jawab : Pengaruh waktu dalam pengelolaan bisnis tentu saja sangat signifikan. Pebisnis yang sukses adalah pebisnis yang merencakan waktunya dengan baik. Dalam fase pelaksanaan, para pebisnis sukses juga bergerak cepat dan efisien, sehingga mereka cepat menangkap peluang dan menang dalam persaingan.
2.     Dalam mengelola bisnis atau dalam pekerjaan, kita bisa melakukan korupsi waktu? Biasanya apa yang menyebabkan orang mengorupsi waktu?
Jawab ; Korupsi waktu disebabkan karena kurangnya perencanaan yang detail, sehingga tidak tahu setelah menyelesaikan suatu pekerjaan apa lagi yang harus dilakukan. Buatlah jadwal waktu secara detail (dari jam ke jam) kita mau melakukan apa. Namun jangan terlalu ketat sehingga tidak ada jeda untuk istirahat. Lakukan sesuatu dengan memperhatikan skala prioritas (lakukan yang lebih mendesak atau penting dahulu). Sebab kedua orang korupsi waktu adalah ketika tahap action (pelaksanaan) mudah tergoda dengan “interupsi waktu” yang datang dari lingkungan (misalnya bermain games, jalan-jalan ke mall, ajakan mengobrol atau ngerumpi, dan lain-lain). Oleh sebab itu, kita harus tegas untuk tidak tergoda dengan  “interupsi waktu” tersebut.
3.     Kita kenal ada empat kuadran aktivitas manusia-nya Stephen Covey ( Penting tapi tidak Genting; Penting dan Genting; Tidak Penting Tapi Genting, Tidak Penting dan Tidak Genting). Apakah ini efektif untuk mengelola waktu yang kita miliki? Adakah kelemahannya? (bila ada, apa?)
Jawab : Secara prinsip, Empat kuadaran waktu Stephen Covey sangat membantu dalam mengelola waktu. Kelemahannya adalah sulit diterapkan dalam skala praktis. Prinsip Empat Kuadran waktu Covey harus dilengkapi dengan penjadwalan waktu yang detail dari jam ke jam. Setiap pagi kita harus punya waktu untuk menyusun jadwal kegiatan hari itu. Bagi pekerjaan hari itu dengan skala prioritas mana yang penting, mendesak dan kurang penting/mendesak. Bagi juga kegiatan untuk melayani peran-peran hidup kita secara seimbang. Jangan habis waktu kita untuk melaksanakan sebuah peran dan mengabaikan peran yang lain. Misalnya, waktu kita habis untuk peran sebagai karyawan dan lupa menyediakan waktu untuk melayani peran sebagai warga masyarakat (peran bertetangga). Dahulukan melakukan pekerjaan yang mendesak, lalu yang penting. Biasanya pekerjaan yang penting adalah pekerjaan yang kurang kita sukai, tapi kita sadar bahwa pekerjaan tersebut adalah tangga menuju kesuksesan kita. Oleh sebab itu paksa diri kita untuk lebih banyak melakukan pekerjaan yang penting. Pekerjaan yang penting adalah pekerjaan yang sesuai dengan visi dan misi hidup kita. Jangan lupa, sisipkan di antara waktu kegiatan kita jadwal jeda untuk istirahat atau relaksasi. Sebab jika terlalu ketat, kita akan bosan dan merasa kesepian di tengah kesibukan, sehingga tidak lagi bahagia dengan apa yang kita lakukan. 
4.     Adakah contoh sahabat/salafusshalih yang sukses berbisnis dengan manajemen waktu yang ia terapkan? (bagaimana kisahnya, dll)
Jawab : Sebagai contoh, Abdurahman bin Auf ra ketika hijrah ke Madinah bersama Rasulullah saw tidak memiliki apa-apa. Namun hanya dalam waktu tidak sampai setahun, beliau sudah menjadi konglomerat di Madinah. Contoh lain adalah Abu Bakar Shiddiq ra yang pernah menyedekehkan seluruh hartanya di masa perang Tabuk, tetapi dalam waktu singkat ia kembali kaya raya dan meninggal dalam kondisi kaya. Hal tersebut karena mereka adalah orang-orang yang teliti dalam menjaga waktu-waktu mereka.