Sabtu, 10 Juni 2017

TUJUAN PUASA BUKAN HANYA TAQWA



Para ustadz dan khotib selalu mengingatkan bahwa tujuan ibadah puasa adalah "la'allakum tattaqun" (agar kamu bertaqwa). Yang diambil dari surat al Baqarah ayat 183.

Namun sebenarnya bukan hanya taqwa tujuan dari ibadah puasa. Dalam ayat selanjutnya, al Baqarah ayat 185 disebutkan tujuan lainnya, agar kamu bersyukur.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu BERSYUKUR”

Menurut ayat tsb, tujuan puasa juga agar manusia bersyukur. Bersyukur karena Allah menghendaki kemudahan bagi kita, bukan kesulitan. Itulah syariat ibadah puasa yg membolehkan kita berbuka jika sakit atau dalam perjalanan (di qodho pada hari yg lain). Juga bersyukur atas pemberian-Nya berupa Al Quran yang memudahkan hidup manusia. "Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar engkau menjadi susah" (Qs. Surat Thoha ayat 2).

Al Qur'an yang mudah ini diturunkan pada bulan Ramadhan di malam nuzulul Qur'an. Kemudian diberikan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril selama 23 tahun.

Al Qur'an yang mudah dan tidak menyulitkan manusia ini harus disikapi dengan rasa syukur oleh seluruh umat manusia. Jika diawali dengan rasa syukur, maka Al Quran akan diterima dengan lapang dada, sehingga dengan mudah bisa menjadi petunjuk dan penjelas dari petunjuk tsb serta mampu menjadi furqon (pembeda) bagi orang-orang yang mengikutinya.

Jika ada di antara kaum muslimin yang merasa berat menjalankan syariat Islam, termasuk menjalankan ibadah puasa, maka hal itu disebabkan kurang bersyukur atas nikmat Allah berupa Al Qur'anul Karim. Tidak paham bahwa dgn al Quran justru hidup makin mudah. Aturan dan konsep buatan manusia lah yg membuat hidup menjadi rumit dan susah. Terkungkung dengan berbagai tradisi dan gengsi atas nama kebendaan. Takut dan berharap kepada banyak hal. Namun jika menjadikan al Quran sebagai aturan hidup kita. Al Qur'an dusturuna. Hidup menjadi lebih mudah. Takut dan berharap hanya kepada Allah semata. Tidak lagi pusing oleh berbagai hal yang remeh yg dibuat oleh budaya manusia. Yang mengorbankan perasaan, pikiran dan jasmani secara sia-sia.

Inilah hakekat diturunkannya Al Qur'an, agar manusia mudah menjalani hidup. Menjadi freeman (manusia bebas). Karena hidupnya hanya untuk ibadah saja. "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (Qs. 51 : 56). Disitu manusia mereguk kebahagiaan sejati. Atas nama syukur kepada Allah yg telah menurunkan al Qur'an yang mudah dan membebaskannya.

By. Satria Hadi lubis