Rabu, 11 Januari 2017

NIKMAT SUJUD




Orang tua itu susah payah untuk bisa sujud. Penyakit punggung yg telah menderanya sekian lama membuatnya tidak bisa sujud saat sholat. Jika dipaksakan, ia akan kesakitan sampai mengaduh. Matanya berkaca-kaca karena tidak bisa sempurna untuk menjalankan sholat. Terlebih lagi, ia baru saja bertobat untuk menjalankan sholat lima waktu ketika usianya sudah senja.

Subhanallah. ..sungguh nikmat sholat itu justru ketika kita bisa berlama-lama sujud sambil berdoa dan meminta ampun kepada Allah swt. Menyungkurkan wajah yg angkuh ini sambil menangis mengakui kekurangan dan kebodohan atas rahmat-Nya yg tak terkira.

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا

"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu" (Qs. 17:107).

Namun lelaki tua yang saya jumpai itu tak lagi dapat melakukannya. Ia telah kehilangan salah satu nikmat Allah, bisa bersujud.

Padahal sujud adalah saat dimana seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya. “Keadaan paling dekat seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya)” (HR. Muslim).

Di saat sujudlah, seorang hamba bisa mengadu, berkeluh kesah dan meminta bantuan atas  berbagai cobaan hidup yg dialaminya. Saat sujud, rasa galau berganti menjadi ketenangan. Pesimis berganti menjadi optimis. Tangis putus asa berganti menjadi senyum harapan.

Namun nikmat sujud itu hilang dari lelaki yang saya jumpai di mesjid itu. Posisi yang paling dekat antara dia dengan Tuhan yang Maha Pengasih telah hilang dan menjadi cobaan baginya. Walau dipaksakan sampai merintih kesakitan untuk sujud, tetap ia tak bisa melakukannya.

Sungguh manusia butuh sujud. Saya tak dapat membayangkan betapa sedihnya hati ini jika suatu ketika saya tak bisa sujud seperti lelaki tua itu. Hilang  sudah saat-saat indah berdekatan dgn Allah. Hilang sudah kenikmatan berlama-lama menyungkur pasrah menguatkan jiwa seperti yg dilakukan Umar ra atau orang besar lainnya. Dengan berbekal sujud, mereka tampil perkasa di panggung dunia.

Sayangnya.. nikmat sujud ini justru sering diabaikan oleh mereka yang masih mampu bersujud. Sujud mereka kilat dan tak sempurna. Hal itu bukan saja membuat sholat tidak khusyuk, tapi juga membatalkan sholat.  “Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak mengenakan hidungnya ke tanah sebagaimana kenanya dahi.” (HR. Ad Daruquthni, no. 1335 dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Sifat Ash Shalah).

Lebih celaka lagi jika ada orang yg mengabaikan kenikmatan sujud dengan jarang melakukan sholat. Sholat lima waktu diabaikannya. Inilah orang yang kufur atas nikmat sujud dan sombong terhadap Allah.

Wahai saudaraku ....belumkah tiba bagimu waktu untuk bersyukur dengan nikmat sujud? Apakah engkau baru sadar setelah tak mampu lagi bersujud? Atau baru menyesal setelah Allah memaksamu bersujud (dengan kematian yang menyakitkan)? Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُون

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami) mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri" (Qs. 32:15).##

By. Satria Hadi Lubis



KUMPULAN PUISI



Hidup Ini Keras Nak

Hidup ini keras nak..
Itulah sebabnya engkau diajarkan agama dan budi pekerti sbg benteng jati dirimu.
Lalu kau tanam itu susah payah di dlm dirimu untuk mendapatkan buahnya kelak.

Hidup ini keras nak....
Itulah sebabnya engkau dihujat atau dipuji saat dewasa.
Lalu engkau menanggung sendiri akibatnya, tanpa bisa berlindung atau membanggakannya di hadapan ayah dan ibumu yg telah tiada.

Hidup ini keras nak..
Berdirilah dgn tegar dan bangunlah terus jiwa muliamu!

(By : satria hadi lubis)

--------

Menua Bersamamu
By: satria hadi lubis

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Aku yang lemah dan banyak khilaf ini
Aku yang egois dan tak sabar untuk memahamimu
Aku yg hanya satu dari seribu manusia yg bisa engkau pilih untuk menjadi pasanganmu

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Engkau yang baik dan pengertian
Engkau yang dalam doa diammu dan dalam teriak sayangmu hanya ingin agar aku bahagia
Engkau yang dalamnya lautanpun tak dapat mengalahkan dalamnya lautan cintamu kepadaku.

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Walau sering tidak terucap.
Namun tatapan mata kita.. sentuhan raga kita..
Berkata jujur tentang cinta di antara kita.
Canda dan serius kita dilumuri oleh rasa syukur karena saling sayang di antara kita.
Bahkan benci dan marahan kita pun tak dapat mengalahkan rindu dan kangen kita.

Terima kasih karena engkau mau menua bersamaku.

Bersama tubuh ringkih ini
Bersama wajah yg makin keriput ini
Bersama masa lalu yg penuh suka dan duka
Bersama masa depan yg akan menunggu ajal

Terima kasih kekasih..engkau tetap mau di sisiku
Menghabiskan asa yg tersisa
Meniti jalan ke surga
Meninggalkan warisan generasi sholih

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku.
Semoga Tuhan sang pemilik cinta  memberi karunia cinta ini sepanjang jaman.

Sekali lagi..
Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku.
-------

PEMUDA : DULU DAN KINI

Pemuda
Dulu idealis
Kini materialis

Pemuda
Dulu moralis
Kini hedonis

Pemuda
Dulu berani sendirian
Kini berani keroyokan

Pemuda
Dulu berani mati
Kini takut mati, takut hidup

Pemuda
Engkau dimana?

By satria hadi lubis, 28 Oktober 2015
-------

Palestina Matahari Jihad

Palestina matahari jihad kami..
Dari Izzudin al Qassam sampai Muh. Farhat
Bertabur pahlawan yang murka akan kezaliman
Dari merekalah kami belajar apa artinya mati

Palestina matahari jihad kami...
Dari Ismail Haniyah sampai pemuda nanar tanpa takut
Yang bersiaga di baris depan al Quds
Dari merekalah kami belajar apa artinya hidup

Palestina matahari jihad kami..
Tentang ibu yang kehilangan putranya, tentang istri yang kehilangan suaminya, tentang anak yang kehilangan bapaknya
Dari merekalah kami belajar apa arti jadi wanita dan anak yang sesungguhnya
Wanita dan anak yang siap mengganti dan menabur  semangat jihad tak kunjung mati

Palestina matahari jihad kami..
Mungkin itulah maksud Allah mengapa engkau tak kunjung merdeka
Agar engkau terus membakar kami dengan jihadmu di segala musim ketika banyak manusia mabuk akan dunia
Agar engkau terus menjadi monumen kebanggaan orang-orang berani di sepanjang masa
Agar engkau menjadi bukti benarnya iman dan kebahagiaan sejati
Agar engkau mengajarkan betapa mulianya hidup dengan jihad dan mati dengan syahid
Agar engkau mengajarkan  harga diri itu adalah jihad bagimu dan bagi kami

Palestina oh Palestina
Engkaulah matahari jihad kami..
Tanpamu...kami bukan apa-apa.

By. Satria hadi lubis (20/10/2015)
-------