Rabu, 11 Januari 2017

KUMPULAN PUISI



Hidup Ini Keras Nak

Hidup ini keras nak..
Itulah sebabnya engkau diajarkan agama dan budi pekerti sbg benteng jati dirimu.
Lalu kau tanam itu susah payah di dlm dirimu untuk mendapatkan buahnya kelak.

Hidup ini keras nak....
Itulah sebabnya engkau dihujat atau dipuji saat dewasa.
Lalu engkau menanggung sendiri akibatnya, tanpa bisa berlindung atau membanggakannya di hadapan ayah dan ibumu yg telah tiada.

Hidup ini keras nak..
Berdirilah dgn tegar dan bangunlah terus jiwa muliamu!

(By : satria hadi lubis)

--------

Menua Bersamamu
By: satria hadi lubis

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Aku yang lemah dan banyak khilaf ini
Aku yang egois dan tak sabar untuk memahamimu
Aku yg hanya satu dari seribu manusia yg bisa engkau pilih untuk menjadi pasanganmu

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Engkau yang baik dan pengertian
Engkau yang dalam doa diammu dan dalam teriak sayangmu hanya ingin agar aku bahagia
Engkau yang dalamnya lautanpun tak dapat mengalahkan dalamnya lautan cintamu kepadaku.

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku

Walau sering tidak terucap.
Namun tatapan mata kita.. sentuhan raga kita..
Berkata jujur tentang cinta di antara kita.
Canda dan serius kita dilumuri oleh rasa syukur karena saling sayang di antara kita.
Bahkan benci dan marahan kita pun tak dapat mengalahkan rindu dan kangen kita.

Terima kasih karena engkau mau menua bersamaku.

Bersama tubuh ringkih ini
Bersama wajah yg makin keriput ini
Bersama masa lalu yg penuh suka dan duka
Bersama masa depan yg akan menunggu ajal

Terima kasih kekasih..engkau tetap mau di sisiku
Menghabiskan asa yg tersisa
Meniti jalan ke surga
Meninggalkan warisan generasi sholih

Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku.
Semoga Tuhan sang pemilik cinta  memberi karunia cinta ini sepanjang jaman.

Sekali lagi..
Terima kasih kekasih karena engkau mau menua bersamaku.
-------

PEMUDA : DULU DAN KINI

Pemuda
Dulu idealis
Kini materialis

Pemuda
Dulu moralis
Kini hedonis

Pemuda
Dulu berani sendirian
Kini berani keroyokan

Pemuda
Dulu berani mati
Kini takut mati, takut hidup

Pemuda
Engkau dimana?

By satria hadi lubis, 28 Oktober 2015
-------

Palestina Matahari Jihad

Palestina matahari jihad kami..
Dari Izzudin al Qassam sampai Muh. Farhat
Bertabur pahlawan yang murka akan kezaliman
Dari merekalah kami belajar apa artinya mati

Palestina matahari jihad kami...
Dari Ismail Haniyah sampai pemuda nanar tanpa takut
Yang bersiaga di baris depan al Quds
Dari merekalah kami belajar apa artinya hidup

Palestina matahari jihad kami..
Tentang ibu yang kehilangan putranya, tentang istri yang kehilangan suaminya, tentang anak yang kehilangan bapaknya
Dari merekalah kami belajar apa arti jadi wanita dan anak yang sesungguhnya
Wanita dan anak yang siap mengganti dan menabur  semangat jihad tak kunjung mati

Palestina matahari jihad kami..
Mungkin itulah maksud Allah mengapa engkau tak kunjung merdeka
Agar engkau terus membakar kami dengan jihadmu di segala musim ketika banyak manusia mabuk akan dunia
Agar engkau terus menjadi monumen kebanggaan orang-orang berani di sepanjang masa
Agar engkau menjadi bukti benarnya iman dan kebahagiaan sejati
Agar engkau mengajarkan betapa mulianya hidup dengan jihad dan mati dengan syahid
Agar engkau mengajarkan  harga diri itu adalah jihad bagimu dan bagi kami

Palestina oh Palestina
Engkaulah matahari jihad kami..
Tanpamu...kami bukan apa-apa.

By. Satria hadi lubis (20/10/2015)
-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar