By. Satria hadi lubis
Sedih...
Wahai diri...
menangislah...
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal hatimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tilawah Qur'anmu tak juga beranjak pada juz empat.
Wahai diri...menangislah
Jika itu merupakan awal tekad untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lail-mu yang bolong-bolong.
Menangislah..wahai diri!
Biar butir air mata itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum Ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib Ramadhan... tapi
sampai menjelang akhir Ramadhan masih juga menggunjingkan kekhilafan temannya, masih juga tak bisa menahan ucapan tak bermanfaat, masih juga bermain kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah. Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.
Menangislah…
Karena Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhanmu tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa hari lagi.
Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai kepada Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan.
Menangislah ...
untuk Ramadhanmu yang akan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usia.
Menangislah...wahai diri!
Untuk dosa-dosa yang belum tentu diampuni, tapi kamu masih juga menambah dengan dosa baru. Berapa kali sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu perbuat. Kamu bilang tak sengaja?
Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran?!
Tangisilah dirimu...wahai diri!
Dan tuntaskan semuanya di sini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhanmu semakin berlari.
Tahu-tahu sudah hari-hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk
itikaf. Dan lembar-lembar al Qur'an menunggu untuk dikhatamkan. Dan
lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat dan ibadah tambahan.
Sekarang...!
Atau mungkin tak ada lagi sama sekali kesempatan bagimu...
@Nasehat untuk diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar