Kita sudah mafhum bahwa menikah dan berkeluarga bertujuan untuk
memperoleh kebahagiaan dalam jangka panjang, dunia dan akhirat. Kita
berharap bisa terus berkumpul dengan isteri dan suami serta anak-anak
kita di dunia dan akhirat. Bahkan kalau bisa dengan semua nenek moyang
dan keturunan kita. Semua itu niscaya jika kita berambisi kuat untuk
masuk surga bersama-sama.
Dalam al Qur'an, Allah menyatakan bahwa kita akan berkumpul dengan keluarga besar kita kelak di surga.
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (QS. Al-Ra'du: 22-23)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan "Yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (surga 'Adn); yaitu bapak-bapak, istri-istri, dan anak-anak mereka dari kalangan orang-orang beriman yang berhak masuk surga. Supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, tanpa dikurangi derajat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Kesimpulan ini dikuatkan ayat lain dari doa malaikat untuk hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin dimasukkan ke dalam surga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ghaafir: 8).
Perlu di catat, bahwa yang membuat mereka berkumpul di surga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk surga. Karena di sana disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732).
Dengan berkumpulnya kita dengan keluarga yang beriman dan beramal saleh, maka lengkaplah sudah kebahagiaan kita di surga. Namun sebaliknya, jika ada satu saja anggota keluarga kita yg masuk neraka maka berkuranglah kebahagiaan kita. Ada rasa sedih yang menggantung. Mungkin juga penyesalan karena belum mengajak secara maksimal.
Masuk surga bersama-sama seharusnya menjadi ambisi (tekad) yang kuat dari masing-masing anggota keluarga, terutama kedua orang tua. Dan lebih terutama adalah ayah atau suami sebagai pemimpin keluarga. Bahkan untuk ayah dan suami inilah Allah berfirman agar sungguh-sungguh menjaga anggota keluarganya tdk masuk ke dalam neraka. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (Qs. 66:6). Di ayat ini Allah bahkan mengilustarikan dengan sangat jelas bahwa neraka sangat mengerikan karena bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Bayangkan...Manusia menjadi bahan bakarnya sekaligus yang dibakar! Sungguh merupakan gambaran tentang siksaan neraka yg sangat pedih, sehingga diharapkan sebuah keluarga betul-betul takut masuk neraka. Lalu patuh kepada Allah demi kebahagiaan keluarga itu sendiri. Juga digambarkan dalam ayat tersebut bahwa penjaga neraka adalah malaikat yang kasar dan keras, sehingga ketika menghayati ayat ini diharapkan orang tua, terutama sang ayah akan berambisi sekuat tenaga menyelamatkan diri, isteri dan anak-anaknya dari api neraka. Subhanallah....Saya menuliskan kalimat ini dengan perasaan merinding ketakutan.
Ya Allah...hindarilah kami dan keluarga kami dari api neraka jahanam..aamiin ya robbal alamiin.**
Dalam al Qur'an, Allah menyatakan bahwa kita akan berkumpul dengan keluarga besar kita kelak di surga.
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (QS. Al-Ra'du: 22-23)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan "Yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (surga 'Adn); yaitu bapak-bapak, istri-istri, dan anak-anak mereka dari kalangan orang-orang beriman yang berhak masuk surga. Supaya hati mereka bahagia karena dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari Allah, tanpa dikurangi derajat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Ibnu Abbas berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Kesimpulan ini dikuatkan ayat lain dari doa malaikat untuk hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin dimasukkan ke dalam surga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ghaafir: 8).
Perlu di catat, bahwa yang membuat mereka berkumpul di surga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk surga. Karena di sana disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732).
Dengan berkumpulnya kita dengan keluarga yang beriman dan beramal saleh, maka lengkaplah sudah kebahagiaan kita di surga. Namun sebaliknya, jika ada satu saja anggota keluarga kita yg masuk neraka maka berkuranglah kebahagiaan kita. Ada rasa sedih yang menggantung. Mungkin juga penyesalan karena belum mengajak secara maksimal.
Masuk surga bersama-sama seharusnya menjadi ambisi (tekad) yang kuat dari masing-masing anggota keluarga, terutama kedua orang tua. Dan lebih terutama adalah ayah atau suami sebagai pemimpin keluarga. Bahkan untuk ayah dan suami inilah Allah berfirman agar sungguh-sungguh menjaga anggota keluarganya tdk masuk ke dalam neraka. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (Qs. 66:6). Di ayat ini Allah bahkan mengilustarikan dengan sangat jelas bahwa neraka sangat mengerikan karena bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Bayangkan...Manusia menjadi bahan bakarnya sekaligus yang dibakar! Sungguh merupakan gambaran tentang siksaan neraka yg sangat pedih, sehingga diharapkan sebuah keluarga betul-betul takut masuk neraka. Lalu patuh kepada Allah demi kebahagiaan keluarga itu sendiri. Juga digambarkan dalam ayat tersebut bahwa penjaga neraka adalah malaikat yang kasar dan keras, sehingga ketika menghayati ayat ini diharapkan orang tua, terutama sang ayah akan berambisi sekuat tenaga menyelamatkan diri, isteri dan anak-anaknya dari api neraka. Subhanallah....Saya menuliskan kalimat ini dengan perasaan merinding ketakutan.
Ya Allah...hindarilah kami dan keluarga kami dari api neraka jahanam..aamiin ya robbal alamiin.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar