Sabtu, 18 Maret 2017
BIJAK MENYIKAPI INFO DI MEDSOS
Jaman sekarang ini siapa yang tidak kenal media sosial (medsos). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan medsos yang luar biasa. Data dari we are social pada Maret 2015 menunjukkan di Indonesia ada 72,7 juta pengguna internet, 74 juta pengguna medsos dimana 64 jutanya mengakses melalui hape. Data yang menunjukkan memang terjadi pertumbuhan yang pesat penggunaan media sosial.
Medsos memberikan dampak positif dan negatif yang perlu disikapi dengan arif. Beberapa dampak positif medsos adalah:
1. Menyambung tali silaturahim dengan kerabat, saudara, ataupun teman-teman yang lama yang sudah tidak bertemu. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.”(HR. Bukhari) . Dari sabda Rasulullah tersebut jelas bahwa Islam membenci orang yang memutuskan tali silaturahim dan dianjurkan untuk menjalin tali silahturahim dengan banyak orang.
2. Dapat melakukan bisnis. Dengan medsos sekarang ini berkembang bisnis online yang pemasarannya meluas sampai ke mancanegara.
3. Media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Pengetahuan Islam akan cepat tersebar dengan medsos. Dengan mudah orang bertanya dan memperoleh jawaban tentang nilai-nilai Islam melalui medsos.
4. Media sosial juga dapat digunakan untuk mencari teman yang sesuai dengan keinginan dan tentunya sesuai dengan tuntunan agama.
5. Media sosial juga bisa menjadi ajang curhat dan penyampaian pendapat dari setiap orang. Secara psikologis, setiap orang membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang lain, terutama ketika menghadapi masalah. Medsos dapat membantu sebagian orang untuk mendapatkan dukungan dan motivasi tsb, bahkan mungkin dari orang yang tidak dikenalnya.
6. Media sosial saat ini bahkan bisa menjadi media informasi alternatif untuk menandingi media main stream yang kerap memojokkan umat Islam dan berpihak pada golongan tertentu.
Namun selain berbagai kelebihan tersebut, medsos juga memberikan dampak negatif yang tak kalah dahsyat, terutama bagi anak didik kita. Di antara dampak negatif medsos adalah :
1. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali, karena anak teman saya mempunyai teman yang sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara langsung. Orang yang aktif di sosial media, jika bertemu langsung nyatanya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
2. Media sosial akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri (egois). Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar, karena kebanyakan menunduk memperhatikan medsosnya.
3. Melupakan bahasa formal. Anak-anak yang mudah terpengaruh lebih sering menggunakan bahasa informal yang kasar dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal yang lebih santun menjadi terlupakan.
4. Mengurangi kinerja dan produktivitas kerja dan belajar. Karyawan, pelajar, dan mahasiswa yang bermain media sosial pada saat sedang bekerja akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.
5. Berkurangnya privasi pribadi. Medsos membuat kita bebas menulis dan men-share apa saja. Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal-hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke ruang publik.
6. Kejahatan dunia maya (cyber crime) menjadi marak bersamaan dengan maraknya pemakaian medsos. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam, diantaranya carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
7. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki medsos maka pornografi menjadi merajalela. Termasuk pornografi terhadap anak-anak. Terkadang seseorang memposting foto yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri ke sosial media. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menjadi foto yang bisa disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu kita perlu memiliki sikap yang benar ketika berinteraksi dengan medsos dalam rangka meminimalisir dampak negatif medsos.
Tak jarang kita jumpai berita-berita yang bertujuan untuk mendapatkan respon di dunia maya dengan melakukan "provokasi", bahkan kadang berita palsu atau hoax dijadikan "trending topic".
Selain itu banyak berita-berita yang masih simpang siur atau sengaja dipelintir oleh "oknum" untuk membentuk opini masyarakat juga sering terjadi. Pengguna sosial media yang mayoritas penggunanya berpendidikan tinggi kadang terkecoh bahkan ikut larut dalam "berita" tersebut.
Seharusnya pengguna sosial media melakukan kroscek terlebih dahulu tentang suatu berita agar tidak "termakan" berita yang tidak benar.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahu keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu iti" (QS: Al-Hujurat ayat 6).
Ayat diatas mungkin bisa dijadikan rujukan, dalam berinteraksi di sosial media harus cek dan ricek (tabayyun). Sebab kita tidak mengenal kredibilitas pembuat berita, sehingga tidak serta merta mempercayai apa yang dibawa olehnya.
Adapun sikap lain yang perlu dilakukan agar kita dan anak didik kita bersikap bijak terhadap medsos adalah :
1.Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt agar tidak mudah tergoda dengan berita-berita yang belum tentu benar.
2.Membatasi dan menjadwal waktu kapan membuka medsos, sehingga waktu tidak habis hanya untuk medsos. Sebab masih banyak kewajiban kita yang lain. Khusus untuk anak SD dan SMP sebaiknya tidak diberikan hape karena mereka belum pandai memfilter informasi.
3.Menggunakan bahasa yang sopan dalam menggunakan media sosial agar orang lain tidak tersinggung.
Demikian yang bisa disampaikan kali ini. Jazakumullah khairan katsiro.
By. satria hadi lubis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar