Keseimbangan
internal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak dari diri Anda sendiri. Diri
Anda memiliki empat dimensi, yaitu dimensi fisik, emosional, mental dan
spritual. Masing-masing dimensi perlu dilayani haknya agar diri Anda seimbang.
Hak dari dimensi fisik adalah kesehatan tubuh. Hak dari dimensi emosional
adalah perasaan yang bersih. Hak dari dimensi mental adalah pikiran yang
jernih. Hak dari dimensi spritual adalah kedekatan dengan Tuhan. Semua itu
perlu dipenuhi haknya jika Anda ingin dikatakan hidup dengan seimbang.
Keseimbangan
eksternal adalah keseimbangan dalam memenuhi hak orang-orang di sekitar Anda. Anda
mungkin sudah mengtahui bahwa setiap orang pasti memiliki beberapa peran yang
berbeda dalam hidupnya. Anda misalnya, mungkin memiliki peran sebagai ayah bagi
anak Anda, suami bagi isteri Anda, anak bagi orang tua Anda, mahasiswa jika
Anda kuliah, dan juga menjadi warga di dalam lingkungan sekitar Anda. Dalam contoh tadi berarti Anda memiliki 5
peran dalam hidup Anda.
Orang yang hidupnya seimbang melayani semua peran dalam hidupnya dengan
baik. Artinya, ia memenuhi semua hak dari setiap peran hidupnya. Ketika Anda
dapat memenuhi semua hak tersebut, baik dalam keseimbangan internal maupun
eksternal, maka Anda telah berhasil menyeimbangkan hidup Anda. Sebaliknya, jika
satu atau lebih dari hak-hak dalam hidup Anda terbengkalai, maka berarti hidup
Anda tidak seimbang.
Dampak dari orang yang tidak hidup seimbang
Jika Anda hidup tidak seimbang, maka Anda melawan hukum keseimbangan. Anda
tak dapat melawan hukum keseimbangan itu. Cepat atau lambat Anda akan merasakan
akibatnya, yaitu :
- Gelisah terus menerus
Dampak pertama
dari hidup yang tidak seimbang adalah kegelisahan yang terus menerus. Anda
merasa ada yang tidak lengkap dalam hidup ini. Ada yang tercecer dan yang terabaikan,
sehingga Anda sering dilingkupi rasa bersalah (feeling gulty). Mungkin
Anda pernah menyaksikan film Leathal Weapon. Film yang berkisah tentang
dua orang polisi. Polisi yang satu sudah lama berkarir dan bahagia dengan
keluarganya. Sedang polisi yang satu lagi baru berkarir dan rumah tangganya
kurang bahagia. Ia bercerai dengan istrinya. Dikisahkan dalam film itu
bagaimana konflik batin yang dialami polisi yang bercerai dengan isterinya itu.
Ia sering diliputi rasa bersalah dan penyesalan, sehingga hidupnya selalu
gelisah. Ia digambarkan sering melakukan tindakan yang ceroboh, nekat, dan
emosional dalam menjalankan perannya sebagai polisi. Untung ia selalu
didampingi oleh polisi bijak yang keluarganya bahagia, sehingga selalu selamat
dari bahaya melawan kekejaman penjahat.
- Keberhasilan yang selama ini telah dicapai akan berubah menjadi kegagalan
Kehidupan yang tidak seimbang akan
menghancurkan kesuksesan Anda selama ini. Sebagai contoh, ketika Anda sukses
berkarir tapi abai menyediakan waktu untuk mengurus isteri/suami Anda, maka cepat
atau lambat istri/suami akan ‘merongrong’ keberhasilan Anda dalam karir. Mereka
akan menuntut Anda, bahkan mungkin menuntut secara berlebihan sebagai
pelampiasan terhadap kewajiban Anda yang selama ini terabaikan. Jika Anda tak
dapat memenuhinya, mungkin hubungan Anda dengan isteri/suami akan berakhir
dengan perceraian atau pertengkaran terus menerus. Dampak dari kegagalan rumah
tangga ini, bisa mengganggu konsentrasi Anda dalam karir, sehingga cepat atau
lambat karir Anda yang sukses akan menurun prestasinya, bahkan dapat hancur
jika Anda tak mampu mengatasinya. Ini adalah hukum keseimbangan. Hukum yang
akan bereaksi ketika Anda hidup tidak seimbang.
3.
Menyakiti orang lain
Ketika Anda hidup tidak seimbang,
kemungkinan besar akan ada orang lain yang hak dan kewajibannya Anda abaikan.
Ia mungkin akan kecewa dan sakit hati dengan Anda. Pada saat itu, Anda telah
mengorbankan yang penting dalam hidup Anda, yaitu hubungan baik dengan orang
lain. Rusaknya hubungan akan berdampak pada hilangnya kerjasama, bantuan dan
ridho dari orang lain. Hal ini jelas akan menyulitkan Anda untuk memperoleh
sukses.
- Tidak bisa menikmati kesuksesan yang lebih besar
Jika Anda hidup tak seimbang, Anda
akan sulit untuk memperoleh kesuksesan lebih besar lagi. Hal ini karena ketidakseimbangan akan menganggu
konsentrasi Anda untuk bergerak maju. Waktu, pikiran dan tenaga Anda habis
untuk menyelesaikan masalah yang muncul dari ketidakseimbangan itu. Sebagai
contoh, Anda sibuk bekerja tapi lupa menjaga kesehatan tubuh. Ketika Anda jatuh
sakit, mungkin butuh waktu lama untuk sembuh kembali. Bahkan mungkin sakit itu
menjadi kronis dan menahun. Waktu, pikiran dan tenaga Anda jelas akan beralih
pada penyembuhan penyakit tersebut. Konsentrasi Anda untuk sukses yang lebih
besar lagi akan terganggu. Anda menjadi terhalang untuk memperoleh sukses
berikutnya atau sukses yang lebih besar lagi.
- Mengorbankan sesuatu yang berharga
Hidup yang tidak seimbang membuat Anda
mengorbankan sesuatu yang berharga dalam hidup Anda. Hal itu bisa berupa
hubungan baik dengan orang lain yang Anda hancurkan, kesehatan yang Anda
abaikan, cita-cita luhur yang Anda lupakan, dan lain-lain. Sesuatu yang
berharga itu mungkin baru disadari di kemudian hari, sehingga terlambat dan
hanya penyesalan yang didapat. Persis seperti cerita seorang anak yang sibuk
berkarir dan lupa kepada ibunya. Suatu ketika, ia mendatangi ibunya yang lama
tidak dikunjunginya di rumah jompo. Ia membawa es krim kesukaan ibunya. Es krim
itu diterima ibunya dengan sangat gembira. Ibunya berkata, “Sungguh kamu anak
baik yang memperhatikan orang lain. Anakku tidak seperti kamu, ia sudah lama
melupakanku”. Ternyata mata sang ibu sudah rabun dan telinganya sudah tuli. Ia
tidak tahu bahwa yang memberikan es krim itu anaknya sendiri. Seketika itu juga
si anak menangis tersedu-sedu. Ia sadar bahwa selama ini telah melupakan
ibunya. Ia bertekad untuk lebih memperhatikan ibunya. Namun semua itu
terlambat, karena keesokan harinya ibunya telah meninggal.
Hidup seimbang adalah kesuksesan
Mengapa kesuksesan itu berarti hidup
seimbang? Paling tidak ada tiga alasan yang mendasarinya :
1.
Hidup seimbang membuat Anda terbebas dari berbagai masalah yang tidak perlu
terjadi.
Jika hidup Anda seimbang, Anda akan terbebas dari berbagai masalah.
Sesungguhnya masalah itu muncul dari ketidakseimbangan. Misalnya, masalah
kegemukan muncul karena ketidakseimbangan antara makan dengan olahraga. Masalah
keluarga muncul karena ketidakseimbangan antara waktu untuk keluarga dan waktu
untuk kegiatan lain. Masalah ekonomi muncul karena ketidakseimbangan antara
pendapatan dan pengeluaran. Masalah permusuhan dengan orang lain muncul karena
ketidakseimbangan antara memahami dan dipahami oleh orang lain. Dengan hidup
seimbang Anda bersikap preventif. Mencegah masalah sebelum masalah tersebut terjadi.
2.
Hidup
seimbang membuat perasaan Anda tenteram dan bahagia.
Perasaan tenteram dan bahagia terkait dengan keseimbangan. Coba Anda lihat
pemandangan yang indah (karena teksturnya yang seimbang), maka Anda akan
merasakan perasaan yang tenteram dan bahagia. Coba Anda dengarkan lagu yang
merdu (karena nadanya yang harmonis), maka Anda akan merasa senang. Jika Anda
hidup dengan seimbang, alam (hukum alam) akan membantu Anda untuk merasakan
ketenteraman dan kebahagiaan. Hal itu karena Anda hidup selaras dengan hukum
keseimbangan alam.
3.
Hidup
seimbang membuat Anda dapat mengembangkan potensi.
Manusia hidup dengan berbagai potensi. Potensi itu dapat berkembang jika
disemai dalam ‘tanah’ yang tepat. ‘Tanah’ itu adalah hidup yang seimbang.
Persis seperti tanaman yang akan tumbuh subur jika ditanam pada tanah dengan
kandungan mineral yang seimbang. Potensi yang berkembang akan membuat Anda
merasa lebih puas dan bahagia karena kebutuhan Anda untuk beraktualisasi diri
dapat tercapai.
4.
Hidup
seimbang membuat Anda tidak menyesal meninggalkan dunia.
Jika Anda hidup seimbang, Anda akan mengalami perasaan tenteram dan bahagia
sampai Anda dipanggil Tuhan kelak. Anda tidak akan menyesal meninggalkan dunia
ini karena Anda tahu telah melaksanakan seluruh hak Anda dengan baik. Tidak ada
orang yang Anda sakiti atau Anda abaikan. Anda juga merasa telah menjadi hamba
Tuhan yang baik karena tidak menyia-nyiakan umur Anda untuk merusak diri
sendiri dan orang lain. Anda akan pulang ke ‘rumah Tuhan’ dengan hati puas dan
ridho.
Empat
hal inilah yang akan dialami oleh mereka yang hidupnya seimbang. Mereka menjadi
orang yang sukses karena hidupnya seimbang. Sebaliknya, orang yang hidupnya
tidak seimbang adalah orang yang gagal dalam hidup, walau ia kaya, tenar atau
memiliki jabatan yang tinggi. Kekayaan, populeritas dan kedudukan yang tinggi
tidak membantu seseorang untuk merasakan keempat hal diatas, jika ia gagal
menyeimbangkan hidupnya.
Orang yang
hidupnya seimbang akan mengalami kesuksesan tanpa henti karena sukses bukan
lagi dilihat sebagai tujuan, tapi proses. Anda akan jarang sekali mengalami kesuksesan jika
sukses itu merupakan tujuan. Apalagi jika sukses itu Anda anggap sebagai tujuan
yang besar, seperti memperoleh harta yang banyak, populeritas yang melangit dan
jabatan setinggi-tingginya. Namun jika sukses adalah proses, maka Anda akan
lebih mudah mencapainya dan akan lebih sering mengalaminya. Bahkan bisa menjadi
sukses tanpa henti jika Anda terus menjaga kesuksesan itu, yakni dengan menjaga
keseimbangan hidup Anda.