Assalamualaikum Wr Wb Ahad kemarin ana ikut Daurah Murabbi
di masjid Misbahul Amal Jatinegara, Bagaimana mengatasi rasa minder terhadap
mad'u yang mempunyai kafaah yang lebih baik dari ana, dan selama ini terkadang
sebagian tetangga memanggil ana dengan sebutan ustadz, sedangkan ana merasa berat/
belum siap dipanggil ustadz, Bagaimana mengatasi rasa ga PD? Syukron
Jawab :
Wa’alaikum salam wr. wb.
Saudaraku Abu Azzam yang dikasihi Allah SWT. Alhamdulillah,
beberapa waktu yang lalu Anda telah mengikuti dauroh murobbi dimana saya
menjadi pengisi acaranya. Semoga Anda dipermudah oleh Allah SWT untuk menjadi
murobbi yang sukses sampai akhir hayat nanti.
Untuk mengatasi rasa minder terhadap mad’u yang lebih baik
kafa’ah (kemampuan)nya daripada kita sebagai murobbinya, maka Anda juga perlu
jeli melihat sisi kelemahan/kekurangannya. Lalu hibur diri Anda dengan
mengatakan, “Dia memang ahli dalam hal ini dan itu, tetapi dia juga ternyata
lemah/kurang dalam hal ini dan itu. Sebaliknya, saya juga kurang dalam hal ini
dan itu, akan tetapi saya juga memiliki kelebihan dalam hal ini dan itu. Dan
kelebihan saya adalah kekurangan pada diri mad’u saya”. Jika Anda mampu
meyakinkan diri Anda bahwa setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan,
niscaya Anda tidak akan minder dalam menghadapi
mad’u.
Lalu agar minder Anda cepat hilang. Lakukakan juga sinergi
dengan mad’u yang memiliki kafa’ah lebih tersebut untuk membantu Anda dalam
mengefektifkan pembinaaan. Misalkan, ia punya kelebihan dalam bahasa Arab. Ajak
ia untuk mengajarkan teman-teman satu halaqohnya (bahkan Anda sendiri) agar
bisa berbahasa Arab. Dengan mengajaknya bekerjasama, ia akan lebih menghormati
dan memaklumi kekurangan Anda (tidak akan sombong dengan kelebihannya).
Kemudian untuk pertanyaan kedua tentang tidak PD jika
disebut ustadz oleh sebagian tetangga Anda, anggap saja bahwa ustadz itu adalah
nama julukan Anda (bukan sebutan kehormatan). Sebab ustadz itu artinya guru dan
sebagian orang bisa saja menjadi guru bagi sebagian yang lain. Bahkan Anda bisa
saja balik memanggil orang yang menyapa Anda tersebut dengan panggilan ustadz
juga, sehingga istilah ustadz di telinga Anda menjadi lebih familiar dan tidak
sakral lagi. Dengan begitu Anda tidak merasa berat jika dipanggil ustadz,
karena istilah tersebut menjadi biasa-biasa saja bagi Anda.
Lagi pula jika Anda dipanggil ustadz oleh lingkungan berarti
mereka menghargai Anda. Penghargaan tersebut bisa menjadi modal awal untuk
berdakwah kepada mereka, sehingga kata-kata Anda lebih didengar dan Anda telah
dipermudah oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada mereka.
Semoga
jawaban saya ini bermanfaat dan semoga Anda mampu mengatasi rasa minder dalam
berdakwah, sehingga kelak Anda menjadi da’i
kharismatik yang turut membawa umat kembali kepada Allah SWT. Amiiin ..
ya robbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar