Rabu, 06 Maret 2019

DILAN VS TA'ARUF

Sekuel film Dilan mencatat rekor penonton terbanyak di hari perdana penayangannya. Tercatat 880.000 orang nonton di hari pertama film ini diputar, kamis 7 Maret 2019. Kabarnya film ini menarik karena kisah cinta antara Dilan dan Melia yang kelewat lebay dengan kata-kata romantisnya. Namun yang jelas, film ini "merestui" pacaran sebagai momen tak terlupakan di masa remaja. Membuat penontonnya hanyut mengiyakan bahwa pacaran adalah nostalgia indah di masa remaja. Bahkan kalau remaja tidak pacaran sepertinya kurang "sah" untuk menjadi remaja. Karena saya tidak menonton film Dilan yang pertama maupun sekuelnya, saya tidak tahu pacaran gaya apa yang ditawarkan Dilan dan Melia. Apakah pacaran sebatas kata-kata romantis yang lebay saja. Atau "sekedar" liat-liatan dan bersentuhan tangan dalam kondisi panas dingin. Atau sampai jalan berduaan dan melakukan hubungan badan. Namun yang jelas budaya pacaran --dengan berbagai gayanya-- sudah mewabah di kalangan remaja Indonesia. Dianggap biasa dan tidak lagi dianggap sebagai dosa zina. Rasulullah saw bersabda : "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya" (HR. Ahmad no. 15734). Allah swt berfirman tentang haramnya pacaran : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”(QS. Al Isro’ [17] : 32). Wahai anak muda....tahukah kalian jika ada model memadu kasih antara lelaki dan perempuan yang jauh lebih romantis daripada versi Dilan?? Model yang membuat hati kamu klepak-klepek sepanjang masa? Model itu adalah TA'ARUF (berkenalan dan langsung menikah tanpa pacaran). Model inilah yang saya lakukan dahulu dan juga dilakukan oleh sebagian anak muda milenial saat ini. Model tanpa PDKT, tanpa apel dan malam mingguan, tanpa merajuk dan manja-manjaan yang bikin bingung, tanpa riwayat sakit hati karena diputusin berkali-kali dan yang paling penting adalah tanpa dosa zina. Bercinta model ta'aruf memang luar biasa. Bayangkan..! Gak kenal secara dekat tapi udah berani ngajak nikah. Menantang banget! Cocok untuk jiwamu anak muda. Dag dig dug sampai datangnya hari H pernikahan. Baru lihat secara utuh jodoh kita di malam pertama. Bersentuhan saja bikin hati panas dingin, salting, muka udah seperti kepiting rebus, malu-malu tapi mau..ahhh serba salah. Indahnya bukan main! Hati ini diselimuti cinta suci tanpa nafsu jahat dan PHP. Lebih indahnya lagi setelah malam pertama, mereka yang menikah pakai model Ta'aruf mulai berusaha saling memahami, menghargai, memperhatikan dan melindungi. Mulai deh mereka "pacaran" setelah nikah, yang bawaannya pengen mesraaa terus.... tanpa ada kekuatiran dosa zina atau takut di PHP-in. Persis seperti puisi ini : Walau sering tidak terucap Namun hati kita saling menyapa di kejauhan Engkau yang tak kukenal Tapi berkata jujur tentang cinta di antara kita Akhirnya bersama Dengan canda dan serius yang dilumuri oleh rasa syukur karena saling sayang di antara kita Terima kasih karena engkau mau menua bersamaku....😭 Sebaliknya, pacaran mungkin indah diawal pertemuan saja. Semakin lama pacaran semakin monoton. Bahkan ketika menikah sudah basi momen romantisnya karena kelamaan pacaran dengan berbagai gaya. Belum lagi hati orang yang pacaran selalu diselimuti rasa cemas menunggu tragedi yang akan terjadi, yakni putus dan patah hati. Atau rasa bersalah terus menerus karena berpindah dari satu zina ke zina yang lain. Sedih melihat korban pacaran bergelimpangan disana-sini. Oleh karena itu, model ta'aruf justru membahagiakan. Merupakan solusi satu-satunya untuk menemukan cinta sejati yang telah diberikan Allah kepada kita semua. Model ta'aruf bukanlah seperti membeli kucing dalam karung. Dengan alasan "Tidak kenal kok langsung nikah. Yang pacaran dan sudah kenal luar dalam saja bisa cerai, apalagi tanpa pacaran", ujar mereka yang pro pacaran. Mereka lupa satu hal, mengapa model ta'aruf lebih romantis dan tingkat perceraiannya jauh lebih rendah daripada model pacaran. Hal itu disebabkan model ta'aruf lebih diridhoi oleh Allah swt. Disitu ada "Tangan" Allah yang ikut bermain membolak-balikkan hati manusia, sehingga pernikahan model ta'aruf menjadi jauh lebih romantis dan langgeng, seperti yang telah dibuktikan oleh para penikmatnya. Maha Benar Allah dengan cara-Nya menyatukan hati para kekasih. "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Qs. 30 ayat 21).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar