By. Satria hadi lubis
Menikmati kemenangan demi kemenangan adalah menikmati apa yang ada saat ini dengan sepenuh pikiran, rasa dan raga
Menikmati dengan hati, khusyu' dengan pikiran dan tekun dengan apa yang dilakukan saat ini
Hadirlah seutuhnya dari saat ke saat.
Sebab jika engkau bisa menikmati apa yang ada saat ini
Engkau telah menang, menang dari kesedihan, kekecewaan dan kegelisahan
Engkau menjadi tenang dan bersyukur
Berterima kasih kepada Allah Sang Khaliq yang menciptakan hatimu untuk bahagia.
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Qs. Luqman: 12)
Jangan biarkan hati dan pikiranmu terjebak ke masa lalu yang suram
Jangan biarkan hati dan pikiranmu melanglang ke masa depan yang tak pasti
Karena masa lalu hanya untuk pelajaran dan masa depan untuk rencana
Tapi curahkan sepenuh dirimu untuk hari ini
Karena itulah kenyataanmu
Karena itulah damaimu.
"Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash: 73)
Barang siapa yang bisa menikmati hari ini dengan syukurnya, merekalah yang bahagia dan akan ditambahkan kenikmatan kepadanya
Barang siapa yang hati dan pikirannya terjebak pada masa lalu, merekalah yang galau dan akan ditambahkan kesedihannya.
Barang siapa yang hati dan pikirannya terjebak pada masa depan, merekalah yang akan berangan-angan dan ditambahkan kelalaiannya.
Syukurilah apa yang ada pada hari ini, tak peduli apa pun kondisinya
Karena dari syukur itu engkau akan berdaya dan memberdayakan orang lain.
Karena dari syukur itu engkau akan ingat eksistensimu yang sebenarnya.
Allah berfirman dalam hadis qudsi-Nya: 'Wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” (HR. Thabrani).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar