Selasa, 03 Januari 2023

PANGGUNG KEHIDUPAN


By. Satria hadi lubis 


DULU saya pernah menjadi "penguasa" di sebuah lahan dakwah yang saya pertahankan mati-matian, padahal sudah saatnya saya mundur agar terjadi regenerasi. Saya merasa itulah satu-satunya "panggung" saya untuk aktualisasi diri. 


Namun kemudian saya sadar bahwa saya sudah "mempertuhankan" panggung tersebut. Saya kemudian membuat panggung-panggung kehidupan yang lain, lalu dengan legowo mundur dari panggung pertama untuk berkiprah di panggung lainnya.


Panggung kehidupan adalah istilah untuk tempat bergaul dan mengaktualisasikan diri kita dengan serius. Panggung bisa berupa tempat kerja, keluarga, lahan dakwah, geng persahabatan, komunitas, organisasi atau apa pun dimana kita banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas dan bergaul dengan orang lain. Baik di dunia nyata, maupun di dunia maya.


Orang yang memiliki banyak panggung cenderung pikirannya luas dan hatinya lapang. Jika pun kecewa, ia dengan mudah move on dan tidak merasa dirinya "habis" karena ia masih punya panggung kehidupan lainnya untuk aktualisasi diri. Maka milikilah banyak panggung.


Sebaliknya, orang yang hanya memiliki satu atau dua panggung cenderung berpikir sempit dan hatinya rapuh bak kaca. Mudah kecewa dan sakit hati jika eksistensinya diabaikan. Baginya, panggung itu adalah segala-galanya. Seolah-olah hidup dan matinya hanya untuk panggung tersebut. 

Bahkan tega menghalalkan segala cara, mati-matian mempertahankan eksistensinya di panggung tersebut. Orang yang semacam ini bisa menjadi "syirik" karena mempersekutukan Allah. Bukankah hidup mati kita hanya untuk Allah, bukan untuk selain Allah?


Saudaraku...sesungguhnya PANGGUNG SEJATI kita hanyalah di hadapan Allah SWT. Nilai dan aktualisasi diri kita di depan Allah. Sedang panggung lainnya hanyalah panggung sandiwara, seperti kata Ahmad Albar dalam lagunya "dunia hanyalah panggung sandiwara." Jika lakonnya tidak lagi menarik atau kita sudah tidak dibutuhkan lagi, kita bisa move on dengan mudah tanpa perlu kuatir merasa kehilangan. Yakin, bahwa Allah akan menggantikannya dengan panggung lain yang lebih baik untuk aktualisasi diri.


"Dan kehidupan di dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (Qs. Al-An'am, Ayat 32).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar