Selasa, 21 November 2023

JANGAN MELIHAT SIAPA YANG MENASEHATI

 By. Satria hadi lubis

JIKA kita dinasehati oleh orang lain atau melihat tulisan dan video berisi nasehat di medsos yang menurut kita berharga, maka terima saja dan terapkan sebisa mungkin.
Jangan melihat siapa yang memberikan nasehat, bahkan kalau pun kita tahu aib atau kekurangan orang tersebut.
Boleh jadi kekurangannya yang kita tahu lebih sedikit daripada kebaikannya atau ketakwaannya yang jauh lebih banyak daripada kita yang ia sembunyikan.
Boleh jadi ia memberikan nesehat dalam rangka memotivasi dirinya sendiri agar lebih baik. Ia sendiri sedang berjuang untuk mewujudkan apa yang ia nasehati kepada orang lain.
Jangan mengejek si pemberi nasehat dengan kata-kata, "ahh.. Anda sendiri belum melakukannya!", "Jangan bisanya omong doang...donk!", "ngaca donk loe!" atau kata-kata semisalnya.
Bersyukurlah kita, masih ada orang yang mau menasehati sebagai tanda sayangnya dia agar kita lebih baik.
Bersyukurlah kita, karena Allah masih sayang kepada kita dengan memberikan hidayah melalui nasehat orang lain atau melalui berbagai tulisan dan video berisi nasehat yang bersliweran di medsos kita.
Jika si pemberi nasehat belum melakukan nasehatnya sendiri, maka itu urusan dia dengan Allah.
"Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan" (QS. As-Saff ayat 2-3).
Sedang urusan kita semata-mata mengambil nasehat yang baik, tak peduli siapa yang memberikan nasehat, apakah ia lebih baik atau lebih buruk amalnya daripada kita.
"Mereka yang mendengarkan perkataan (nasihat) lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya (al-Quran). Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal" (QS Az Zumar ayat 18).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar