Single parent adalah orang yang tidak memiliki suami atau istri dan hidup dengan satu atau beberapa anak. Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang menjadi orang tua tunggal, seperti bercerai, ditinggal pasangan, atau kematian pasangan.
Dalam berbagai kesempatan, saya menemui beberapa single parent yang kekeh tidak mau menikah lagi dengan berbagai alasan, antara lain : sibuk mengurus anak, sudah cinta mati dan tak bisa lagi ke lain hati, terlanjur sakit hati dan tidak percaya lagi dengan lawan jenis, sudah merasa tua dan malu untuk menikah lagi.
Padahal menjadi single parent lebih banyak ruginya daripada untungnya, antara lain :
1. Perzinahan.
Sebagai manusia normal, tentu single parent juga memiliki kebutuhan seksual. Berlama-lama menjadi single parent, maka peluang untuk berzina juga semakin besar. Mulai dari zina hati sampai ke zina kelamin. Memang single parent yang sudah berumur makin menurun hasrat seksualnya, tapi sesekali juga tetap membutuhkan penyaluran seksual. Bayangkan, betapa banyak dosa zina yang akan didapat jika seseorang tidak bisa menyalurkan kebutuhan seksualnya sesuai syariah.
2. Kesepian.
Sebagai manusia normal, tentu kita juga pernah kesepian. Yang punya pasangan dan anak banyak saja masih bisa kesepian, apalagi yang single parent. Memang ada banyak cara bagi single parent untuk membunuh kesepiannya, namun cara yang paling efektif adalah mempunyai pasangan lagi, sehingga ada teman curhat yang menemani sampai ajal tiba.
3. Lambat dewasa.
Mereka yang berlama-lama sendirian, termasuk kaum jomblo yang tidak mau menikah, biasanya kurang dewasa. Ciri orang yang kepribadiannya kurang dewasa itu diantaranya; egois, tidak mau bertanggung jawab, me time-nya kelamaan, menghindari resiko, kurang peduli, cepat berburuk sangka, kurang rasional, dan lain-lain. Bagi single parent yang yang tidak mau menikah lagi karena merasa sudah cinta mati dengan pasangannya terdahulu menunjukkan ketidakdewasaannya dalam menata hati. Apalagi jika ditinjau dari syariah Islam, yang mengajarkan kita hanya boleh cinta mati kepada Allah SWT, Zat yang kekal dan Maha Pengasih. Sedang dengan sesama manusia cintanya harus wajar dan haris dibawah cinta kita kepada Allah SWT.
4. Sedikit yang mendoakan dan membantu.
Jika single parent menikah lagi, ada peluang untuk mendapatkan anak lagi dari pasangan barunya. Semakin banyak anak, maka semakin banyak peluang untuk didoakan oleh anak-anak kita. Semakin besar juga peluang untuk dibantu oleh anak-anak kita di masa tua. Hal ini menguntungkan dari sisi duniawi dan ukhrowi.
5. Ibadah menjadi tak sempurna
Rasulullah saw. bersabda, “Menikah itu termasuk dari sunnahku, siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya” (HR. Ibnu Majah).
Dengan segera menikah, seorang single parent bisa melaksanakan ibadah dan mengikuti sunah Nabi saw. Sebaliknya menunda menikah, mempersulit penyempurnaan ibadah. Tidak ada pasangan yang mengingatkan dan membersamai kita dalam ibadah untuk. Makanya ada istilah "annikahu nisfuddin" (nikah itu setengah dari ibadah).
Melihat berbagai dampak negatif dari berlama-lama menjadi single parent itu, maka sebaiknya para single parent segeralah menikah lagi. Jangan berlama-lama tenggelam dalam kesedihan dan trauma. Jangan terjebak dengan kenangan manis di masa lalu, sehingga tidak bisa move on. The show must go on! Hidup terus berlalu dan masa depan adalah satu-satunya harapan untuk hidup yang lebih baik.
Bagi para single parent yang yang sudah berusaha sambil berdoa untuk bisa menikah lagi, saya doakan semoga segera terwujud keinginannya. Semoga mendapat pasangan hidup yang sholih/sholihah dan bisa saling membimbing untuk bergandengan tangan menuju surga Allah SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar