Senin, 29 Agustus 2022

SUAMI ISTERI ITU IBARAT BENTOR MEDAN

 


DI MEDAN, ada kendaraan penumpang bernama bentor (becak motor). Kendaraan khas yang berumur panjang itu mengajarkan banyak hal kepada kita. Salah satunya adalah tentang filsafah hubungan suami isteri.


Ketika kita naik bentor, posisi pengemudinya di sebelah penumpang dengan jarak yang cukup dekat. Begitulah semestinya suami isteri, posisinya berdampingan tanpa ada yang lebih rendah atau tinggi antara satu dengan yang lainnya.


Seperti bentor dimana penumpang di sebelah kiri pengemudi, begitu pulalah isteri (Siti Hawa) berasal dari tulang rusuk lelaki (Nabi Adam as). Isteri itu ibarat tulang rusuk yang menurut sabda Nabi Muhammad saw perlu diperlakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu keras untuk diluruskan atau dibengkokkan.


Seperti bentor dimana pengemudi mengendalikan bentornya, begitu pulalah suami mengendalikan keluarganya. Ingatlah! Putih atau hitamnya isteri tergantung suaminya.


Seperti bentor yang bisa memuat banyak tapi diletakkan di bangku penumpang, begitu pulalah isteri dengan beban yang berat mengurus anak di rumah. Jangan engkau remehkan ia sebagai ibu rumah tangga, karena di tangannya terletak pembentukan generasi mendatang.


Seperti bentor yang selalu berjalan pelan, sehingga kadang menggemaskan kendaraan di belakangnya, maka seperti itulah ritme hubungan suami isteri yang butuh kesabaran dengan perubahan. Bahkan sebagian perubahan itu hanya bisa datang dengan perubahan waktu, bukan nasihat.  


NAMUN, jika bentor bergonta ganti penumpang, maka janganlah suami bergonta ganti isteri. Tetaplah setia dan anggap istrimu sebagai takdir satu-satunya dalam jodoh, sehingga engkau mau bersusah payah merawat cintamu kepada isteri, sehingga istrimu membalasnya dengan cinta yang bertambah-tambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar