Sabtu, 22 September 2018
DAMAI DENGAN PERBEDAAN
Kalau tinggal di perumahan berdamailah dengan teriakan tukang sayur dan tukang bubur.
Kalau tinggal di pinggir jalan berdamailah dengan bisingnya knalpot dan klakson kendaraan.
Kalau tinggal di hutan berdamailah dengan suara jangkrik di malam hari.
Kalau di ruang tunggu bandara, nikmati saja suara pengumuman waktu pesawat tinggal landas.
Kalau tinggal deket vihara, nikmati aroma dupa dan suara gong.
Kalau tinggal deket gereja, berdamai saja dengan dentangan suara lonceng dan musik di gereja.
Kalau tinggal di pulau Bali nikmatilah suasana nyepi yang begitu sepi.
Kalau tinggal dekat mesjid atau musholla, berdamailah dengan suara azan.
Tak perlu menghujat dan minta agar menghentikan suara azan dari toa mesjid/musholla.
Tak perlu harus pamer foto profil atau berkoar-koar
SAYA INDONESIA.....
SAYA PANCASILA......
SAYA BHINEKA TUNGGAL IKA....
untuk menunjukkan bahwa Anda paling TOLERANSI.
Karena toleransi berarti berdamai dengan perbedaan. Jangan sampai slogan toleransi dijadikan alat untuk membungkus kebencian Anda. Dan jangan benci karena berbeda itu indah.
Jangan menuduh orang yang berbeda aspirasi dengan Anda sebagai musuh. Bahkan ditarik lebih jauh menjadi musuh negara dengan tuduhan radikalisme.
Wahai....
Langit tak pernah sombong walau ia paling tinggi.
Laut pun tak pernah congkak meski ia sangat dalam.
Dimana bumi berpijak, disanalah langit dijunjung. Jangan sekedar teriak, jika kearifan masih tanggung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar