Sabtu, 22 September 2018
THE POWER OF EMAK-EMAK
Sudah berkali-kali saya isi ceramah, pesertanya kebanyakan emak-emak. Apalagi jika temanya tentang keluarga, emak-emak lebih semangat lagi.
Pengajian di komplek-komplek perumahan yang lebih aktif adalah pengajian emak-emak daripada bapak-bapak.
Kalau nganterin anak-anak ke sekolah atau ada acara di sekolah anak, emak-emak juga yang lebih banyak datang.
Di kantor, emak-emak juga dikenal lebih teliti dan lebih tekun dalam menyelesaikan pekerjaan. Itu sebabnya pekerjaan yang detail dan bersifat administratif kebanyakan dipegang emak-emak kantoran.
Siapa yang jadi "kompor" agar reuni jalan dan ikatan alumni dari tingkat TK (kalau ada) sampai perguruan tinggi tetap aktif? Lagi-lagi emak-emak.
Mau nyumbang bagi kegiatan sosial? Emak-emak yang paling aktif mengumpulkan dana dan melaksanakan kegiatan sosial.
Siapa yang lebih survive menjadi single parent? Emak-emak lagi jawabannya.
Nah yang ini agak ilmiah....siapa yang lebih panjang rata-rata usianya? Kakek-kakek atau nenek-nenek? Ternyata nenek-nenek alias emak-emak lagi.
Mau menang pemilu? Ambil suara emak-emak yang bisa mengajak keluarga dan tetangganya dengan semangat agar mencoblos calon dambaannya.
Siapa juga yang getol menginginkan perubahan bangsa? Emak-emak juga ternyata, karena mereka yang langsung merasakan mahalnya isi dapur. Saking semangatnya emak-emak sampai perlu dihalang-halangi seperti yg dialami Bunda Neno.
Jadi jangan sepelekan emak-emak. Mereka adalah gelombang raksasa yang bisa merubah seseorang, keluarga, masyarakat, negara, bahkan dunia.
Rangkul emak-emak. Mengertilah akan mereka. Sebab ia ibumu, istrimu, saudaramu dan anak-anakmu kelak.
Hidup The Power of Emak-Emak! 😀
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar