Senin, 07 November 2022

BERMAIN-MAIN DALAM KEALPAAN


By. Satria hadi lubis 


BERAPA banyak mereka yang tak sadar bahwa Allah SWT menyayanginya. 


Diberikan-Nya hampir semua yang ia mau.


Namun Allah Maha Hikmah, sehingga apa yang diberikan-Nya disamarkan dalam selubung usaha yang masuk akal bagi para penerima nikmat-Nya.


Sehingga sang penerima nikmat, jika tak mau merenung sebentar saja, menjadi lupa siapa yang sebenarnya selama ini menjaganya dalam nikmat.


Padahal jika ia tahu kesibukan-Nya menjaga hamba-hamba-Nya maka ia akan berucap seperti Sang Nabi yang beribadah terus-terusan dengan dalih "Bukankah aku layak bersyukur?"


Padahal jauh lebih banyak bencana yang Ia elakkan dari dirinya dalam setiap detik, sehingga musibah yang ia terima jauh lebih sedikit daripada seharusnya.


Rabb....betapa naifnya kami yang tak mampu mengambil hikmah dari kasih-Mu.


Kami bermain-main dengan kealpaan kami dalam menyembah-Mu. Hingga waktu terus berlalu tanpa pernah kami sadar untuk kembali kepada-Mu.


Hingga tinggal penyesalan yang tersisa ketika semua mata terbelalak melihat kebesaran-Mu yang Engkau singkap di dunia lain, di alam barzakh dan alam akhirat.


Ya Robb...Padahal kami tahu perintah-Mu untuk menyembah-Mu semata-mata demi kebahagiaan dan keselamatan kami. 


Padahal Engkau hanya minta agar kami pandai mengambil hikmah dengan kekuatan akal dan hati kami yang telah Engkau berikan.


Sedang Engkau tak butuh apapun dari semesta alam ini.


Mungkin jika "kesabaran-Mu" telah habis, maka yang tinggal adalah kehilangan, yang terlambat kami sadari.


"Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan" (Qs. Az Zumar ayat 67).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar