Senin, 07 November 2022

KASIH IBU SEPANJANG JALAN, KASIH ANAK SEPANJANG GALAH

By. Satria hadi lubis

Orang tua asal kemana-mana selalu ingat kepada anaknya. "Pulang mau dibelikan apa ya?", "Anakku lagi apa ya?" Jika anaknya terlambat pulang selalu ditanya, "Kamu dimana nak?".


Beda dengan anak, mungkin sampai usia 10 tahunan masih ingat dan mencari-cari ayah ibunya. Setelah itu mulai sibuk dengan berbagai agenda. Ingat orang tua makin jarang.


Ketika anaknya sudah dewasa dan sibuk dengan karirnya, orang tua makin tersisih dalam ingatan anak-anaknya. Sebaliknya, orang tua makin ingat, selalu kangen kepada anak-anaknya.


Seperti titah pepatah, "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.


Jika orang tua tak pandai mengolah rasa dan terus menerus merasa kesepian, bertepuk sebelah tangan dalam kangen, maka bisa berdampak menggerogoti kesehatan mental dan fisiknya. 


Apalagi jika anak belum sesuai harapannya : belum menjadi anak yang sholih (yang mendoakan kedua orang tuanya dan belum dekat dengan Allah).


Terbayang sudah kesulitan menjawab pertanyaan Allah nanti di yaumil hisab. 


Jika orang tua tak pandai mengelola rasa, ia akan semakin bermutu (bermuka tua) melebihi usianya. Bisa-bisa orang tua menua dalam ketidakbahagiaan. 


Namun kata sudah habis, nasehat sudah lemah, tubuh sudah ringkih, mereka hanya bisa menatap diam memendam lara doa. 


Berharap suatu ketika anaknya berubah semakin bertaqwa, agar bisa berkumpul bersama di surga kelak dalam kebahagian abadi.


وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا


"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (al Qur'an, Surat An-Nisa', Ayat 9).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar