By. Satria hadi lubis
ADA yang bertanya kepada saya, bukankah lebih baik kita memperjuangkan kemanusiaan daripada memperjuangkan Islam? Sebab memperjuangkan kemanusiaan itu lebih luas dan universal, sedang memperjuangkan Islam itu sempit hanya untuk golongannya sendiri (eksklusif dan sekterian)?
Saya jawab : memperjuangkan Islam itu justru lebih luas dan inklusif daripada memperjuangkan kemanusiaan (humanisme).
Alasannya :
1. Memperjuangkan kemanusiaan itu tidak jelas konsepnya. Setiap orang bisa berbeda-beda memahami kemanusiaan (humanity), sehingga konsep kemanusiaan itu sebenarnya absurd dan subyektif. Sebaliknya, memperjuangkan Islam itu jelas konsepnya, yaitu al Qur'an dan Hadits, sehingga lebih ajeg dan objektif.
2. Memperjuangkan kemanusiaan itu jangkauannya dunia saja. Ganjarannya juga duniawi. Apalagi jika motivasinya tidak ikhlas. Sebaliknya, memperjuangkan Islam itu jangkauannya dunia-akhirat. Ganjarannya juga dunia-akhirat. Ada pahala yang didapatkan, jika ikhlas mencari ridho Allah.
3. Memperjuangkan kemanusiaan itu fokusnya hanya kesejahteraan manusia. Sebaliknya, memperjuangkan Islam itu fokusnya alam semesta (menjadi rahmat bagi semesta alam) yakni memperjuangkan kesejahteraan semua makhluk : manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda, sumber daya alam, dan lain-lain.
4. Memperjuangkan kemanusiaan bisa jadi akan menghancurkan eksistensi agama. Apalagi jika pejuangnya berideologi atheisme/komunisme. Sebaliknya, memperjuangkan Islam justru akan mempertahankan eksistensi semua agama. Sebab Islam melarang tindakan intoleransi terhadap keberadaan agama lain.
Kesimpulannya, memperjuangkan Islam lebih luas cakupannya daripada memperjuangkan kemanusiaan ansich. Memperjuangkan Islam manfaatnya juga untuk seluruh umat manusia dan alam, bukan hanya demi kepentingan kaum muslimin saja (menjadi rahmat bagi semesta alam). Keliru jika ada yang berpendapat memperjuangkan Islam itu eksklusif, sekterian, sempit, dan intoleran terhadap keberadaan agama lain.
Oleh karena itu, jadilah pejuang (mujahid) Islam....wahai saudaraku.
Hidup ini hanya sekali. Jangan bersikap bodoh dengan tidak menjadi pejuang Islam. Apalagi tidak menjadi pejuang apapun. Yang notabone berarti tidak mendapatkan apapun, kecuali kesenangan diri semata (hedonisme). Cepat atau lambat kita akan pulang ke kampung akhirat. Dan disana yang berlaku hanyalah PAHALA dan RAHMAT ALLAH yang diberikan kepada orang-orang beriman.
Menjadi pejuang kemanusiaan belum tentu membuat sukses di dunia dan akhirat. Namun menjadi pejuang Islam sudah pasti membuat kesuksesan di dunia dan akhirat (jika disertai keikhlasan).
"Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Jika kamu berlaku demikian) niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (di dunia). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin" (Al Qur'an, surah as Shof ayat 10-13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar