Rabu, 16 November 2022

JANGAN KELAMAAN MENUNDA MENIKAH, BAHKAN TIDAK MAU MENIKAH


By. Satria hadi lubis


MAKIN banyak saja orang yang tidak mau menikah di zaman sekarang ini. Di Eropa, Amerika dan Jepang fenomena ini sudah lama terjadi. Mereka lebih suka memelihara anjing atau binatang lainnya daripada menikah. Di Indonesia, fenomena ini mulai trend. Beberapa anak muda bertekad untuk tidak mau menikah. Alasannya macam-macam, mulai dari trauma melihat pernikahan orang lain sampai merasa tidak mau terikat kebebasannya.


Memang menikah dan memiliki keluarga banyak ujian dan tanggung jawabnya, tapi menjomblo seumur hidup atau menunda pernikahan jelas lebih banyak ruginya daripada untungnya. 


Beberapa kerugian dari tidak mau menikah atau menunda menikah adalah :


1. Menimbun dosa zina.

Sebagai manusia normal, lelaki dan perempuan tentu membutuhkan pelampiasan seksual. Semakin lama tidak menikah, semakin besar peluangnya menyalurkan kebutuhan seksual dengan jalan haram. Mulai dari zina hati, tangan, sampai zina kelamin. Dosa zina itu akan bertumpuk dari tahun ke tahun menjadi sebuah dosa besar yang mungkin sulit dihapuskan dengan  kebaikan yang lain.


2. Kesepian.

Mereka yang sendirian tentu akan lebih mudah kesepian daripada mereka yang punya pasangan. Yang punya pasangan saja kadang merasa kesepian jika pasangannya pergi atau lagi tidak harmonis, apalagi yang jomblo. Fitrah manusia untuk berpasangan-pasangan demi mengatasi rasa kesepian yang tak bisa diganti dengan kesibukan kerja, asyik nongkrong atau melampiaskan hobi. 


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya lah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Qs. 30 ayat 21).


3. Kehilangan momentum didoakan anak.

Semakin lama tidak menikah, semakin lama juga kita kehilangan kesempatan untuk didoakan oleh anak-anak kita. Padahal sebagian rezeki dan keselamatan yang kita dapatkan justru datang dari doa anak-anak kita. Mungkin hidup mereka yang jomblo akan lebih baik jika diiringi oleh doa dari anaknya. 


Kelak kalau sudah meninggal juga akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan satu dari tiga pahala yang tidak akan terputus, yaitu doa dari anak (yang sholih).


"Diangkat derajat mayat seseorang setelah meninggalnya, lalu berkata, " Wahai Tuhanku apa yang terjadi ? Lalu dikatakan, " Anakmu memohonkan ampunan untukmu" (H. R. Bukhari).


4. Lambat dewasa.

Mereka yang tidak mau menikah atau yang kelamaan menunda untuk menikah menunjukkan kepribadian yang egois. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, mementingkan hawa nafsu pribadi semata. Orang yang semacam ini berarti tidak dewasa. Childish-nya kelamaan.


5. Tidak punya keturunan.

Mereka yang tidak mau menikah tentu tidak punya darah daging yang akan melanjutkan namanya atau nama marganya. Kehadirannya di bumi akan lenyap bersamaan dengan usianya yang habis. Keberadaannya tak akan dikenang oleh anak cucunya. Padahal di yaumul qiyamah Rasulullah saw akan bangga dengan umatnya yang banyak keturunannya.


"Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar).


Oleh karena itu, segeralah menikah dan jangan punya pikiran buruk untuk tidak mau menikah. Nanti kalau sudah tua dan daya tarik telah berkurang baru menyesal kenapa dulu tidak segera menikah. Sedang mencari jodoh sudah semakin sulit dilakukan. Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar