Minggu, 19 Mei 2024

ISTRI BISA MENJADI "MOTIVATOR" KORUPSI

 

By. Satria hadi lubis
DULU ada berita yang viral tentang seorang pegawai negeri yang baru beberapa tahun bekerja tapi sudah korupsi milyaran rupiah. Konon salah satu penyebab pegawai tersebut korupsi karena istrinya suka mengeluh tentang kekurangan harta, sehingga suaminya gelap mata dan akhirnya melakukan korupsi demi "membahagiakan" istrinya.
Baru-baru ini ada berita viral tentang seorang suami yang diduga korupsi trilyunan rupiah. Konon istrinya yang artis sering memamerkan gaya hidupnya yang mewah, sebelum ketahuan ternyata sebagian besar hartanya dari korupsi.
Dari dua kisah tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa ada peran istri yang bisa membuat suaminya melakukan tindakan korupsi.
Pada kisah pertama, ada peran istri yang "sabar" mengeluh tentang kekurangan harta, sehingga lama-lama suaminya lupa diri. Lalu akhirnya korupsi di kantor demi menyenangkan istri dan agar istrinya tidak cerewet lagi mengeluhkan harta.
Pada kisah kedua, ada peran istri yang kebawa girang, bahkan seakan merestui perbuatan suaminya yang memberikannya harta berlimpah. Tidak bersikap kritis dan mengingatkan suami agar mencari harta yang halal saja.
Semestinya istri tidak lugu, tapi cerdas mencari tahu berapa sebenarnya pendapatan suaminya. Jika suami merahasiakannya, toh bisa ditelusuri dari jabatan atau pekerjaan serupa di tempat lain kira-kira berapa gaji suaminya.
Lalu jika suaminya tiba-tiba berubah gaya hidupnya, tiba-tiba membeli ini dan itu atau membangun ini dan itu yang melampui penghasilan rutinnya, maka istri perlu kritis bertanya darimana suaminya dapat uang.
Kalau perlu ingatkan suami agar kembali pada komitmen rumah tangga. Bahwa jangan memasukkan bara api neraka ke dalam rumah dengan melakukan tindakan korupsi dan yang semacamnya. Yakinkan suami bahwa Anda sebagai istri lebih siap dan tahan atas kekurangan harta daripada mendapatkan siksa api neraka kelak.
Istri yang baik harus mampu menakar keluhannya tentang ekonomi keluarga. Jangan setiap kali ketemu suami selalu berkeluh kesah tentang uang dan uang yang kurang. Ingat! Keluhan Anda bisa disalahartikan suami sebagai "motivasi" untuk mencari uang dengan menghalakan segala cara.
Untuk para suami, harus sabar terhadap keluhan istrinya yang "cerewet" tentang kekurangan harta. Yakinkan istri bahwa harta haram tak dapat menggantikan surga untuk keluarga Anda.
Yang penting, Anda sebagai suami telah bekerja dengan rajin. Lalu nafkahi istri dan anak semampunya. Tak perlu memaksa diri menyenangkan hati istri dan anak dengan mencelakai diri sendiri (melakukan korupsi).
Maha benar Allah SWT yang mengingatkan para suami bahwa di antara istri dan anak-anak ada yang menjadi musuh baginya. Salah satunya dengan --sadar atau tidak sadar-- menjadi "motivator" korupsi.
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (Qs. 64 ayat 14).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar