By. Satria hadi lubis
AKAL sehat mengajarkan kita, tidak mungkin ada produk, jika tidak disertai buku petunjuk bagaimana cara menggunakan produk tersebut (manual book).
Manual book tersebut adalah Al Qur'anul Karim dan penjelasannya di dalam Al Hadits (Sunnah Nabi saw).
Namun manusia memang bandel, mereka malah berani meninggalkan manual book tersebut untuk mencari cara lain agar bahagia.
Membuat berbagai isme dan gaya hidup nyeleneh yang ujungnya hanya membuat manusia galau dan tidak bahagia.
Korbannya bergelimpangan di sepanjang sejarah, tapi manusia berikutnya tetap bandel dan tidak mau belajar dari kesalahan nenek moyangnya yang membangkang terhadap fitrah penciptaan-Nya.
Akankah engkau akan mengulanginya lagi?
Oleh karena itu...
Senang adalah ketika engkau menyenangkan diri sendiri.
Bahagia adalah ketika engkau menyenangkan orang lain.
Tenang adalah ketika engkau hanya menyenangkan Allah saja.
Tenang adalah level kebahagiaan tertinggi manusia karena hidup sesuai al Qur'an sebagai manual book penciptaan manusia.
Dengan tenang sebagai strata tertinggi, manusia mendapatkan kebahagiaan sekaligus kesenangan.
Tenang adalah kebahagiaan karena ma'rifat kepada Allah SWT, seperti yang dilukiskan oleh para pencinta Allah ini :
Seorang ulama berkata: "Tiada hari yang membahagiakan, kecuali engkau selalu bersama Allah."
Malik bin Dinar mengatakan, “Tidak ada kelezatan selezat mengingat Allah.”
Ada ulama salaf yang mengatakan, “Pada malam hari orang-orang yang gemar sholat malam itu merasakan kelezatan yang lebih daripada kelezatan yang dirasakan oleh orang yang bergelimang dalam hal yang sia-sia. Seandainya bukan karena adanya waktu malam tentu aku tidak ingin hidup lebih lama di dunia ini.”
Ibrahim bin Adham mengatakan, “Seandainya para raja dan para pangeran mengetahui bagaimana kebahagiaan dan kenikmatan tentu mereka akan berusaha merebutnya dari kami, walau dengan menggunakan pedang-pedang mereka.”
Ada ulama salaf yang lain mengatakan, “Pada suatu waktu pernah terlintas dalam hatiku, sesungguhnya jika menjadi penghuni surga seperti yang kurasakan saat ini tentu mereka dalam kehidupan yang menyenangkan.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: ‘Sesungguhnya dalam dunia ini ada surga (yakni dengan mengingat Allah). Barang siapa belum pernah memasukinya maka dia tidak akan memasuki surga di akhirat kelak.’
Oleh karena itu...
"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Robmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku" (Qs. 89 : 27-30).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar