By. Satria hadi lubis
SERINGKALI kita gusar dan gelisah untuk tampil pantas di hadapan manusia. Apakah saya sudah tampil pantas di depan si A yang akan saya jumpai? Apakah dandanan saya layak untuk acara itu? Apakah saya orang baik di mata teman-teman saya? Dan pertanyaan-pertanyaan semacamnya.
Hmm....jika sekiranya hal yang sama kita lakukan untuk tampil pantas di hadapan Allah 'ajja wa jalla, sungguh telah damailah bumi ini. Tenteramlah hidup manusia.
Tampil pantas di hadapan Allah yang Maha Melihat membuat kita akan hati-hati bertindak. Takut berbuat semaunya dan tidak meremehkan dosa, terutama di kala sendirian. Sebab dosa terbanyak justru adalah dosa ketika sendirian. Tersembunyi berupa aib. Sering orang yang tampil pantas di hadapan manusia, justru tampil berantakan di hadapan Allah, saking banyaknya dosa-dosa aibnya.
Sayangnya...tampil pantas di hadapan Allah tidak nyata sanksinya, sehingga membuat banyak orang tertipu dan meremehkannya. Mereka lebih sibuk untuk tampil pantas di hadapan manusia. Sebab nyata dan instan hasilnya.
Akhirnya, ketidakpedulian untuk selalu tampil pantas di hadapan Allah akan berujung tragedi.
Lebih sibuk dengan pencitraan manusia daripada sibuk memperbaiki diri di kala sepi dan ramai berbuntut nestapa. Seperti firman-Nya yang membuat orang yang peduli menjadi takut.
"Dan kepada mereka dikatakan, "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tidak akan ada penolong bagimu. Yang demikian itu karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan, dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia.” Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat" (Qs. 45 ayat 34-35).
Wahai diri....jika ayat di atas tak mampu membuat engkau berubah, maka dengan apa lagi engkau bisa dinasehati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar