By. Satria hadi lubis
BETAPA beruntungnya kaum mendang mending (kelas menengah) yang setiap hari ketar ketir apakah bulan depan masih punya uang atau tidak. Yang pensiun dengan tabungan tak seberapa.
Namun, sebagian kaum mendang mending malah terjebak dengan rutinitas mencari uang dengan khayalan bisa kaya suatu ketika.
Betapa beruntungnya orang yang merokok. Setiap hari bisa muhasabah (merenung) tentang panasnya api neraka dengan melihat api rokok di tangannya, sehingga dengan itu potensial semakin takut kepada Allah.
Namun, sebagian besar perokok tak menjadikan api rokoknya untuk muhasabah tentang panasnya api neraka. Mereka asyik dengan candu rokoknya yang merusak kesehatan.
Betapa beruntungnya mereka yang hobi memancing. Sebab mereka punya banyak waktu sambil menunggu ikan memakan umpan kailnya untuk berzikir dalam diam dan menangis menyesali dosa-dosa.
Namun, betapa banyak orang yang hobi mancing tidak menggunakan waktunya ketika memancing untuk berzikir, bahkan mereka asyik melamun entah kemana.
Demikianlah sekedar contoh, bahwa bagaimana pun kondisi kita dapat digunakan untuk semakin bertaqwa kepada Allah.
Tinggal kitanya yang mau atau tidak mengambil ibroh (pelajaran) dari setiap yang kita alami. Untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah atau durhaka dan menjauhkan diri dari Allah, penguasa alam semesta.
Betapa banyak orang kaya yang tak bersyukur karena jauh dari Allah.
Betapa banyak orang miskin yang tak sabar, kecewa dan akhirnya menjauhkan diri dari Allah.
Memang, kebanyakan manusia tidak pandai bersyukur dan lengah merenungi tanda-tanda kebesaran-Nya.
Sungguh, Allah tak pernah berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya.
Dia selalu menjadi murobbi (pendidik) bagi kita di setiap saat, dengan menurunkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Agar kita mutarobbi-Nya (yang dididik) dapat mengambil pelajaran (muhasabah) untuk semakin bertaqwa dan hidup bahagia bersama Allah.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (Qs. 41 ayat 53).
"Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah" (Qs. 6 ayat 179).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar