By. Satria hadi lubis
Banyak sekali hikmah yang bisa kita dapatkan dari perang kemerdekaan Palestina yang sedang terjadi saat ini, antara lain :
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). (Qs. 2 ayat 93).
2. Semakin nampak sifat-sifat heroik rakyat Palestina yang tinggal Gaza, terutama anggota Hamas yang berani menghadapi zionisme Israel. Hal ini menjadi teladan bagi manusia, khususnya kaum muslimin sedunia, tentang sifat mulia manusia, yakni keteguhan, keikhlasan, kepahlawanan, dan ketabahan.
Sebuah quote dari jurnalis Anthony Bordain mewakili tentang keteguhan rakyat Palestina menghadapi penjajah Israel, "Hari ini semuanya bisa dibuat di Cina, kecuali satu hal yang hanya bisa dibuat di Palestina, yaitu KEBERANIAN."
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga yang Allah peruntukkan bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh. (Demikian ini adalah) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu. Demikian itulah kemenangan yang agung" (Qs. 9 ayat 111).
3. Semakin pentingnya ukhuwah dan persatuan umat Islam sedunia. Bangsa Palestina yang tertindas adalah bukti lemahnya solidaritas umat Islam sedunia. Para pemimpin Islam, terutama pemimpin Arab, terjebak dalam kepentingan nasionalisme yang sempit, sehingga menutup hati terhadap pembantaian manusia yang terjadi di Gaza. Umat Islam lemah jika mereka tercerai berai, dan menjadi kuat jika mereka bersatu seperti yang terjadi pada masa kejayaan Islam di masa lampau.
"Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk" (Qs. 3 ayat 103).
4. Semakin maraknya kebangkitan ghiroh kaum muslimin sedunia dan jiwa peduli kemanusiaan dari masyarakat dunia pada umumnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya aksi damai di seluruh belahan dunia untuk membela kemerdekaan rakyat Palestina.
Dengan munculnya ghiroh (kecemburuan) dan semangat anak-anak muda untuk membela Islam dan kemanusiaan, makin membangkitkan optimisme bahwa peradaban dunia di masa depan insya Allah akan cemerlang. Semoga ghiroh tersebut dilanjutkan dengan antusiasme anak-anak muda untuk mempelajari Islam dan berpihak pada kebenaran, sehingga makin banyak muncul generasi muda yang berkarakter pahlawan (mujahid).
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong" (Qs. 22 ayat 78).