By. Satria hadi lubis
Jika kita mengisi liqo' (mentoring)
Peserta mendapatkan penguatan fikroh
Pembinanya mendapatkan kepuasan
Jika kita menulis atau membuat video dakwah
Yang membaca dan menonton mendapatkan pencerahan
Yang membuatnya mendapatkan kepuasan
Jika kita berbagi rezeki dan menolong orang lain, sekecil apa pun
Yang diberi mendapatkan pertolongan
Yang memberi mendapatkan kepuasan
Jalan-jalan dakwah sesungguhnya membahagiakan bagi para pelakunya
Jauh lebih bahagia daripada aktivitas lain.
Dukanya saja membahagiakan, apalagi sukanya.
Itulah sebab orang yang paling bahagia di muka bumi, yaitu para nabi dan ulama, mengambil jalan dakwah sebagai jalan hidupnya.
Suatu ketika Fudail bin Iyadh, seorang ulama tabiin ditanya muridnya, "Apakah guru bahagia?" Sang guru menjawab, "Iya..aku bahagia. Seandainya para raja mengetahui betapa besar kebahagiaanku, niscaya mereka akan berusaha merebutnya walaupun dengan menggunakan pedang-pedang mereka."
Sayangnya, jalan ini malah dianggap sulit dan dicitrakan buruk oleh sebagian orang, sehingga banyak yang malas berbagi dan berdakwah.
Padahal jalan dakwah adalah "rahasia" kepuasan dan kebahagiaan yang Allah sediakan untuk kita
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru (berdakwah) kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Qs. 41 ayat 33).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar